News Update :

Friday, November 23, 2012

Suara Hati Saudara Muslim Gaza Palestina "Inspirasi"

Tulisan ini saya kutip dari Muhammad Maula Nurudin Alhaq
 
Sudah… aku sudah rapuh... tubuhku meronta, tulangku meminta keluar dari jasadku. Jiwaku tertahan. Debu mulai menempel di pipi berminyakku... nafas tersengal nampak hendak memukul hatiku.

Tulangku meronta sekali lagi, ia meminta keluar dari tubuhku… debu-debu mulai lagi menempel dengan keras di pipiku... aku masih diam di sini. Masih berdiam. Dan diam. Aku tak bisa ke sana, aku tak bisa berbuat sekongkrit mereka... berjuang ke tanah Palestina...

Tulangku mengoyak-ngoyak jasadku, lebih keras... sakit sekali... debu mengingatkan padaku, ”Kaukah saudara muslimnya? tak pantas…!”. Allahuakbar, apakah aku pantas disebut saudara mereka..? Apakah pantas..? sebagai saudara mereka yang ada di sana, saudaraku yang sedang dibantai... nun jauh di Palestina, di jalur GAZA..


GAZA TERLUKA. PALESTINA BERDUKA. APAKAH KITA BENAR-BENAR SAUDARA MUSLIM MEREKA?
__________________________________________________________________________

KEMANA KAKAK-KAKAK MUSLIM KAMI???
KEMANA SAUDARA MUSLIMKU??? KEMANAKAH???
KEPALA ADIK BERDARAH KAK….
KEPALAKU SAKIT SEKALI KAK…
TOLONGLAH AKU KAK…TOLONGLAH AKU KAK…

__________________________________________________________________________

Ketika aku kecil... aku telah bermain dengan tank itu... Yang setiap saat dapat membunuhku…
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________

Ketika aku kecil… permainanku adalah dengan senjata nyata… senjata yang tak ragu-ragu untuk langsung membunuhku…
__________________________________________________________________________

Saudara-saudaraku telah dibunuh… Tank itu ku lawan dengan batu… aku heran melihat saudaraku yang beradu batu dan senjata sesama saudara muslimnya. Apakah mereka berani untuk melawan tank-tank ini? Dimanakah Saudara muslimku???
__________________________________________________________________________

Kakak tersayangnya telah syahid kini… tak ada lagi hari bermain-main bersamanya... Adik kecil itu mungkin akan segera menjemput kakaknya…
__________________________________________________________________________

Matanya telah berbicara… Ketakutan yang sangat… Masa kecil yang tak terpikirkan
__________________________________________________________________________

Ia tak bisa kembali ke rumahnya… Rumahnya telah menjadi puing… Tidur dimanakah ia malam ini?
__________________________________________________________________________

Bayi tak berdosa pun menjadi korban… Apakah mungkin adik kita berikutnya yang menjadi korban? Wallahualam…
__________________________________________________________________________

Bermandikan darah sejak kecil… Kuatkah kau jika begini? Masih membuat lelucon kah kau?
__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

“Ibu… jangan menangis wahai ibuku tersayang… Aku telah syahid ibu… Jangan menangis lagi ibu… “
__________________________________________________________________________

“Rumahku dimana?”….”Ibu... Ibu dimana?”...”Ayah... Ayah dimana?”…
__________________________________________________________________________

Ya Allah… kuatkan hari-hari ke depan anak kecil itu... karena ia akan segera masuk ke penjara tanpa pengadilan... dengan siksaan yang tak terpikirkan…
__________________________________________________________________________

Ia baru hidup di dunia sebentar… dengan cepatnya meninggal dengan kesan yang menghujam hati... namun ia telah syahid… seorang bayi kecil telah syahid dengan tubuhnya yang terkoyak-koyak…
__________________________________________________________________________


__________________________________________________________________________


Ya Allah… aku sudah tidak kuat lagi untuk berkomentar…
Hanya tetesan mataku yang sekarang mengalir di lekukan hidungku, melewati pipiku…
inikah perih yang dirasakan mereka? Apakah Aku, Ibuku, Ayahku, Adik-adikku akan seperti ini juga nantinya..?
Ya Allah selamatkanlah saudara-saudara kami di Palestina...
Ya Allah… Ya Allah… Hancurkanlah Zionis Israel dan Sekutunya Ya Allah, kami yakin dengan janji-janjiMu…
Ya Allah… diriku selama ini telah banyak berbuat dosa... Ampuni kami Ya Allah... Bukalah hati kami Ya Allah... untuk merasakan apa yang diderita saudara kami di Palestina Ya Allah...

Semoga keprihatinan, rasa sedih, rasa haru, rasa tangis, rasa marah, rasa geram, dan rasa kepedulian kita akan menjadi saksi di hadapan Allah bahwa kita pernah peduli dengan saudara kita di Palestina… menjadi saksi untuk meringankan keadaan kita di Yaumil Akhir kelak…

Selamatkan kami semua Ya Allah..Selamatkan saudara-saudara kami…Selamatkan Ya Allah..
__________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________

Adik-adikku… bersabarlah... kami kakak-kakakmu di sini akan membantu semampu kami… adik-adikku di belahan bumi para Anbiya... yang tegar ya… Semoga kita bisa bertemu di Surga-Nya kelak…

"We will not go down..."

Sumber :
http://www.facebook.com/notes/muhammad-maula-nurudin-al-haq/gaza-meronta/10152262270845554


Baca Juga :

2 comments:

  1. ya Allah berilah azab bagi orang yahudi. free palestine.. bagus postinganx terus tingkatkan.

    ReplyDelete
  2. negara muslim harus bersatu. habiskan yahudi bangsat.

    ReplyDelete

Blogger Followers